Syarat Budidaya Rumput Laut

Konten [Tampil]
Syarat Budidaya Rumput Laut - Rumput laut (seaweed) merupakan salah satu komoditas perikanan yang potensial dan mulai banyak dikembangkan untuk dibudidayakan karena banyaknya manfaat dari rumput laut. Manfaat rumput laut di antaranya dapat digunakan sebagai produk farmasi, kosmetik, pangan dan lainnya.


Rumput laut jenis Gracilaria sp. dan Eucheuma sp. adalah jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Gracilaria sp. termasuk dalam kelas alga merah (Rhodophyta) dan merupakan jenis rumput laut penghasil agar (agarofit), sedangkan Eucheuma sp. merupakan jenis rumput laut penghasil karaginan (karaginofit)

Pemilihan Lokasi

Faktor-faktor lingkungan yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi budidaya rumput laut antara lain:
  • Berada pada daerah pasang surut sehingga mempermudah pergantian air secara gravitasi.
  • Dasar perairan berupa pasir berlumpur.
  • Bebas dari limbah pencemaran.
  • Perairan cukup jernih dengan tingkat kecerahan 40-60 cm.
  • Salinitas antara 15-30 ppt, namun optimal pada 20-28 ppt.
  • Suhu air antara 20-28° C.
  • pH antara 6-9, gunakan PH Meter
Dalam usaha budidaya rumput laut, sebaiknya dilakukan uji coba penanaman untuk mengetahui pertumbuhan rumput laut di lokasi yang telah dipilih dan melihat apa lokasi tersebut memiliki kelayakan untuk usaha budidaya rumput laut. Selain itu perlu pula diperhatikan ketersediaan yang digunakan, kemudian dilakukan pemilihan metode budidaya.

Metode Budidaya

Terdapat beberapa metode yang telah dikembangkan dalam budidaya rumput laut, di antaranya:
1. Metode dasar (bottom method)

Pada metode ini bibit rumput laut diikat kemudian ditebarkan ke dasar perairan. Dapat pula dilakukan dengan mengikat bibit rumput laut pada batu karang. Metode lepas dasar sesuai untuk lokasi budidaya dengan dasar perairan yang rata, tidak berpasir dan tidak ditumbuhi karang.

2. Metode rakit apung (floating raft)

Metode rakit apung dilakukan dengan penanaman menggunakan rakit apung berukuran antara 2,5 x 2,5 m2 sampai 7 x 7 m2 yang umumnya terbuat dari bambu berdiameter 9-10 cm. Agar rakit tidak hanyut terbawa arus, perlu ditahan dengan menggunakan jangkar atau diikat pada pancang/patok kayu yang saling berhadapan pada kedua sudut rakit dan ditancapkan pada dasar perairan. Metode ini cocok untuk perairan yang memiliki kedalaman 60 cm.

3. Metode rawai panjang (long line method).

Metode rawai panjang dilakukan dengan mengikat bibit rumput laut pada tali ris yang direntangkan dengan panjang 25 m dan menggunakan 2 pancang/patok. Pada tali ris diikatkan tali anak yang saling berselang antara jarak 25 cm. Digunakan pelampung yang bias dibuat dari botol, pelampung diikatkan sepanjang tali setiap 2,5 m.

Penyediaan dan Penanaman Bibit

Setelah pemilihan metode budidaya rumput laut, berikutnya perlu dilakukan penyediaan bibit. Ciri bibit yang baik, yaitu thallus elastis, mempunyai banyak cabang, pangkalnya lebih besar dari bagian ujung cabangnya, ujung thalus berbentuk lurus, warna cerah dan berbau segar, bersih dari hama, tanaman pengganggu maupun kotoran, bila bagian thallus dipotong terasa getas, tidak terdapat bercak serta bentuk bibit seragam. Bibit yang ditanam berupa thallus muda yang berasal dari ujung thallus. Penanaman sebaiknya dilakukan saat cuaca teduh pada pagi atau sore hari. Bibit terhindar dari panas matahari dan diusahakan selalu basah.

Pemeliharaan

Bibit yang telah ditanan perlu dirawat dan diawasi untuk menghindari adanya penyakit atau hama yang terdapat pada bibit. Bila terserang penyakit atau hama, bibit perlu dibersihkan dari kotoran maupun hama atau bahkan diganti. Jika terjadi pertumbuhan rumput laut yang menumpuk, maka perlu dilakukan perataan untuk menghindari pembusukan dan pembentukan gas H2S. Pengecekan dapat dilakukan seminggu sekali, tetapi pada kondisi cuaca yang tidak baik seperti arus kencang pengecekan sebaiknya dilakukan lebih sering sekitar 2-3 hari sekali.

Pemanenan

Pemanenan dilakukan setelah rumput laut mencapai bobot tertentu, biasanya setelah 45-60 hari. Pemanenan dilakukan dengan mengambil rumput laut dari perairan kemudian rumput laut dicuci sebelum diangkut ke darat. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari agar pada siang hari rumput laut dapat langsung dijemur. Selain itu juga dihindari pemanenan pada saat terjadi hujan.
LihatTutupKomentar