Flaw Detector

Konten [Tampil]
Flaw Detector - Dinding ialah poin yang sangat penting bagi sebuah bangunan. Fungsi dari dinding sendiri biasanya untuk memikul beban di atasnya, sebagai pembatas, melindungi dari panas dan dinginnya udara. Walaupun dinding terlihat kokoh, pasti kalian pernah menjumpai dinding yang memiliki keretakan atau bergelembung.

Masalah seperti ini sebaiknya tidak dianggap sepele, bukan tidak mungkin keretakan ini akan berdampak masalah yang lebih besar dan berbahaya. Memang ada beberapa hal yang menjadi akibat keretakan pada dinding. Keretakan sendiri dapat diukur dengan memakai alat yang bernama flaw detector, alat ini berguna untuk mendeteksi kecacatan atau retakan besar ataupun kecil.

Kita lihat beberapa akibat keretakan pada dinding :

  • Air merupakan penyebab yang sudah sangat umum timbulnya keretakan pada tembok dan beton. Air akan mendorong tembok dan beton ketas dikarenakan adanya tekanan hidrostatik.Genangan air yang berada di bawah rumah dikarenakan adanya kerusakan pada saluran air atau karena tingginya curah hujan.
  • Akar pohon disanding rumah juga menjadi pemicu terjadinya keretakan pada tembok atau beton. Akar akan terus tumbuh dan mendorong pondasi tembok ataupun beton dan menyebabkan keretakan ini terjadi.
  • Kualitas pembangunan yang terburu-buru juga menimbulkan bahaya bagi bangunan itu sendiri. Kesalahan-kesalahan inilah yang menimbulkan masalah besar pada kemudian hari.
  • Tanah juga sangat mempengaruhi dalam pembuatan sebuah bangunan. Tanah dapat mengembang dan berkontraksi seiring dengan waktu karena beban yang dikenakan padanya.
  • Usia bangunan juga berdampak pada keretakan sebuah bangunan. Karena pada intinya tak ada bangunan yang abadi. Dan semuanya harus diperbaharui untuk meminimalisir masalah tersebut.






Secara umum keretakan dibagi menjadi dua yaitu retak struktur dan retak nonstruktur, berikut ini merupakan retak struktur dan nonstruktur.

Retak struktur merupakan jenis retakan yang sangat berbahaya pada kekokohan sebuah bangunan. Ciri yang paling utama pada keretakan jenis ini merupakan lebar dari keretakannya lebih dari 2mm dan menembus pada sisi dinding lainnya.

Faktor penyebab retak struktur adalah:

  • Penurunan atau pergeseran pada pondasi yang dikarenakan tanah yang kurang baik.
  • Tidak adanya kecocokan pada pondasi dengan beban yang dipikulnya.
  • Kerusakan pada tiang yang ditimbulkan oleh keretakan karena kurangnya jumlah tulangan besi.


Retakan jenis ini butuh penanganan yang serius dan dana yang diperlukannya pun terbilang besar disebabkan untuk memperkuat agar struktur bangunan tidak bergerak, retak struktur dibedakan menjadi 2 yaitu retak tarik dan retak tekan.

Retak nonstruktur sebenarnya tidak mempunyai efek yang membahayakan akan tetapi keretakan ini akan mengurangi nilai keindahan pada bangunan. Ciri yang disebabkan dari keretakan ini yaitu munculnya garis-garis kecil dengan posisi yang tidak beraturan. Retak nonstruktur dibagi menjadi tiga jenis yaitu crazing, map cracking dan retak susut atau shrinkage.



LihatTutupKomentar